Selamat malam, dan selamat tinggal. Kisah yang tak sempurna...
Semua ini diawali dari sebuah sosical media. Tak sengaja mengenal lewat kata “search”. Tak
perlu waktu yang lama kita sudah dekat. Sekedar basa basi kau sudah membuatku
menyanyikan sebuah lagu “Raisa-Could It Be” yang ku ‘send’ ke akun-mu.
Jujur,saat itu mungkin adalah puncak dari rasa jatuh cintaku padamu. Tunggu,
aku jatuh cinta padamu ? Tidak! Sebenarnya aku tak pernah jatuh cinta padamu,
aku hanya menyukaimu. Tapi berbulan-bulan aku dekat denganmu nyatanya kau tak
pernah membuatku jatuh cinta. Mungkin ini semua karena hatiku sudah terkunci.
Entahlah,aku tak tahu sampai berapa lama aku bisa mengunci ini. Saat itu kau
datang mencoba membuka hatiku, nyatanya sekarang aku harus meninggalkanmu,
karena engkau tak kunjung memberikan kepastian. Aku perlu kepastian untuk bisa
jatuh cinta padamu. Jika menjanjikan rasa cinta, mungkin aku bisa belajar
mencintaimu. Tapi jika kau hanya bisa menjanjikan asa, mungkin lebih baik aku
begini ; pergi. Aku menyayangimu, menyukaimu, akan tetapi semua itu kalah
dengan keraguan yang bersarang baik di otakku atau hatiku. Aku tak suka kita
terus berada dalam sesuatu yang tak pernah pasti. Aku tak suka menunggu dan
berharap kepastian darimu. Itu membuatku seakan-akan benar-benar telah jatuh
dalam relung hatimu. Percayalah, sampai detik ini saat aku menuliskan ini, aku
masih saja sering memikirkan dia. Selalu terlintas dan bertanya “apakah di masa
depan semua bisa berubah ? “. Kamu tidak pernah peka terhadap apa yang aku
rasa, terhadap apa yang aku jalani yang ada dalam hidupku. Entah kamu
benar-benar tidak peka atau kamu pura-pura acuh tak acuh ? Entahlah, rasanya
aku sudah muak dengan sikapmu itu. Saat aku pergi menjauh, tolong jangan pernah
mengusik kesendirianku lagi. Karena aku tak mau hanya terus menunggumu. Aku
perlu kepastian untuk melanjutkan kisah ini. Aku perlu seseorang yang mengerti
betapa rumitnya hidup dan hatiku. Aku perlu seseorang yang bisa menyemangatiku
saat aku jatuh terpuruk. Dan aku perlu seseorang yang tulus mencintai dan
menyayangiku apa adanya hidup dan apa yang ada dalam diriku. Entah dirimu bisa
atau tidak, nyatanya sampai saat ini kau belum bisa mengerti hidupku. Padahal
sudah berulang kali ku jelaskan aku tak bisa ini dan itu, tak boleh kesini
kesitu. Maafkan aku, tapi inilah hidupku ; penuh aturan. Aku tak hidup
sendirian, dan aku tak bisa sesuka yang ku mau. Maafkan aku harus meninggalkanmu
dalam diam ini. Terima kasih atas waktu dan semua hari yang pernah dilalui
dengan banyak kata.
thanks a lot for my besties "Meydina"