Belum sempat ku
membagi kebahagiaanku
Belum sempat ku
membuat dia tersenyum
Haruskah ku
kehilangan untuk kesekian kali
Tuhan ku mohon
jangan lakukan itu
Sebab ku sayang dia
Sebab ku kasihi dia
Sebab ku tak rela
tak slalu bersama
Ku rapuh tanpa dia
Seperti kehilangan
arah
Jikalau memang harus
ku alami duka
Kuat kan hati ini
menerimanya
(Agnes Monica-Rapuh)
Lagu ini mengalun indah ditelingaku.
Aku sedang duduk di satu sudut yang dulu pernah menjadi kenangan antara aku dan
Danu. Aku memang sudah menjadi kekasih Danu seutuhnya,tapi saat ini Danu sedang
ditugaskan keluar kota oleh kantornya. Danu memang kuliah sambil kerja. Untuk
membiayai kebutuhan hidupnya ia menggunakan gaji dari kantor,sedangkan untuk
kuliah ia masih sering di transfer orang tuanya. Danu dinas di kota Semarang.
Sedangkan aku di Malang saja menunggunya.
Dua
bulan kemudian
Hari ini Danu kembali lagi ke Malang.
Aku menunggu dia di cafe tempat biasa kami bertemu. Danu bilang ada hal penting
yang harus ia bicarakan denganku. Satu jam aku menunggu akhirnya Danu datang.
Ia berjalan dengan wajah yang gugup dan dibelakangnya ada seorang perempuan
muda yang membuat hatiku curiga. “ siapa wanita itu? Hal penting apa yang akan
di bicarakan Danu padaku hari ini? Tentang dia?”
“ hai sayang. Gimana
kabar kamu?”
“ hhe.. baik..”
Jawaban Danu yang
singkat semakin membuatku takut apabila apa yang ada dalam otakku terjadi saat
ini.
“ kenalin
ini..........”
Belum selesai Danu
menjelaskan wanita itu memperkenalkan diri dengan wajah yang riang.
“ Aku Nella,pacar
Danu ! “
Saat wanita itu
menyebutkan namanya,dan statusnya rasanya jantung ini berhenti berdetak. Waktu
berhenti seketika. Tak bisa di backward ataupun forward. Yang ada dalam otakku
saat itu hanyalah satu kalimat “ akhirnya,apa yang ku takutkan kini terjadi “
Dengan wajah yang
(berusaha) tersenyum. Aku juga memperkenalkan diri.
“ aku Nada. Temen
satu kotanya Mas Danu. Sekarang sama-sama di Malang kuliah. Hehe “
Terlihat jelas
guratan wajah kebingungan dari Danu saat aku menyatakan aku hanyalah temannya.
Ia tak bicara. Hanya aku dan Nella yang saling berbincang. Saling mengenal diri
masing-masing.
Setelah pertemuan
itu aku langsung menelpon Danu. Aku minta penjelasan singkat darinya. Apa yang
sebenarnya terjadi
“ Mas, tolong
jelaskan. Ada apa sebenarnya.”
“ maafkan aku Nada.
Aku terpaksa menjadi kekasihnya. Karena dia yang memintaku. Ia sedang sakit
saat aku masuk ke kehidupannya. Dan ternyata ia jatuh cinta padaku. Aku diminta
orang tuanya untuk membantu proses penyembuhan Nella. Aku merasa tak enak
karena orang tuanya yang meminta. Jadi ku iya kan saja. Maafkan aku sayang.”
“ terus,bagaimana
perasaan Mas sebenarnya terhadapku saat ini? Dengan Nella?”
“ aku sangat
mencintaimu Nada. Aku tak mau kehilangan kamu. Tapi ternyata ada orang lain
yang membutuhkanku untku kesembuhannya. Jujur,aku hanya menyayangi Nella karena
aku kasihan. Dia sakit. Stress. Karena orang tuanya cerai. Mengapa tadi kau
mengaku hanya temanku? Mengapa tak berkata jujur?”
“ seandainya tadi
aku berkata jujur,kau pasti tahu akibatnya bukan? “
“ iya aku tahu.
Terima kasih sayang. Kau memang orang yang bisa mengerti segala yang terjadi.
Tapi apakah kau akan bertahan dengan adanya kehadiran dia diantara kita?”
“ akan ku
pertahankan selama aku mampu. Akan ku perjuangkan selama kau masih bisa ku
miliki. Dan aku akan menunggumu layaknya dulu,selama aku masih mencintaimu.”
Hanya keheningan
yang terjadi sesaat setelah aku menjawab pertanyaannya. Dan ia kembali bicara.
“ Nada,no there’s
sentence can description my feel for you. And i can’t verbalize how i proudly
and happily be yours”
“ iya Mas. Sudah
dulu ya. Aku banyak kerjaan. Kita sambung lewat BBM aja. Pulsaku abis. Hehehe “
“ iya sayang”
Kali ini aku mencoba
mengerti bagaimana jadi dia. Ya. Aku tahu posisinya sangat sulit dan aku hanya
bisa bertahan dengan jalan cerita yang berliku. Setelah bercakap lewat telepon
tadi,sebuat BBM masuk.
“ Mas Danu : always
be mine. Don’t leave me. I love you. Nada. “
Aku tersenyum
membaca BBM dari kekasihku itu. Dan aku hanya membalas.
“ yeah darl. I know
u loved me. Hahaha :* udah ya. Nanti sambung lagi. C’u darl.”
Ku akhiri BBM
darinya dengan berkata see you.
Satu minggu berlalu
seperti biasanya. Tak ada yang istimewa. Membosankan.
Ku takkan bisa
tinggalkan dirimu bersama dirinya
Ku takkan mampu
lupakan dirimu bersama dirinya
(Killing Me
Inside-Menyesal)
Lirik itu membawaku mengingat kisah
ini. Antara aku,Danu dan Nella. Sama seperti reef lagu Killing Me Inside
itu,rasanya aku tak mungkin meninggalkan Danu,melupakan Danu bersama wanita
yang tak dicintainya; Nella.
“ Hallo. Mbak Nada ya?”
Ku dengar suara seorang
wanita ditelepone dengan nama kontak yang tersimpan di handphoneku ; Danu.
“ iya. Maaf ini
siapa ya?”
“ ini Nella mbak.
Handphone Danu sama aku. “
Saat ia wanita itu
mengatakan dirinya adalah Nella,rasanya aku langsung ingin menemui Danu lalu
minta penjelasan darinya. “ buat apa Nella menelpone dengan handphone Danu?
Menelpone aku? Kenapa aku?”
“iya ini aku Nada.
Kenapa Nell?”
“ aku lihat BBM mbak
sama Danu kok mesra banget ya? Kayak orang pacaran gitu?”
Huhh. Ia bertanya
siapa aku bagi Danu. Haruskah ku ungkapkan siapa aku sebenarnya?
“ hmm, kamu nanya
itu? Tanya aja sama Mas Danu-nya. Atau ntar kita ketemuan deh ngobrol-ngobrol
gitu. Dirumahku malam ini ya?”
“oh oke deh mbak.
Ntar aku kerumah mbak sama Danu”
Percakapan via
telepone itu berakhir dengan janji bertemu. Sepertinya sudah saatnya Nella tahu
tentang siapa aku yang sebenarnya. Ya! Aku,kekasih Danu.
Malampun tiba.
Seperti biasa saja. Aku memakai baju kaos dan jeans panjang. Karena aku baru
saja keluar untuk membeli minuman untuk tamu istimewaku. Setelah semua siap.
Dan entah mengapa seperti ada yang mengaturnya bel berbunyi. Pikiranku
ya,mungkin itu mereka. Dan memang benar. Itu mereka. Akupun mempersilahkan
masuk. Lalu kami dinner dirumahku. Danu tampak seperti biasa saja. Hanya saja
ia terlihat salah tingkah. Saat didepan matanya ada dua orang kekasihnya.
Selesai dinner. Aku
membuka pembicaraan panjang ini.
“ jadi apa yang
perlu kita akui Mas?”
Tanyaku irngan
dengan senyum getir. Muka Nella tiba-tiba bingung mendengar ucapanku “kita?”
“ oke. Kami akan
jelasin ke kamu semuanya Nella.”
Sambung Danu.
“ silahkan jelaskan
Dan”
Jawab Nella singkat.
“ aku dan Nada
berasal dari daerah yang sama. Orang tua kami saling mengenal. Aku sudah
menjadi kakak kelasnya sejak SD-sekarang. Dan kami berpacaran sejak aku sudah
pindah ke Malang. Saat ia memulai kuliahnya disini. Ia dengan penuh perjuangan
mendapatkan izin dan beasiswa untuk ke Malang kuliah denganku. Karena Malang
adalah kota impian kami. Saat dulu kami belum terikat. Dan kamu,adalah wanita
yang mencoba menggeser posisinya. Nella,orang tuamu menyuruh aku untuk membantu
penyembuhanmu. Aku sudah mengatakan bahwa aku sudah memiliki Nada. Tapi orang
tuamu memaksa dan aku sudah berhutang budi selama di Semarang dengan mereka.
Jadi mau tak mau,aku lakukan apa yang orang tuamu mau.”
Jelas Danu sangat
panjang sambil menatap Nella yang terlihat mulai mengeluarkan butiran-butiran
air bening yang menganak dipipinya. Nella mencoba tetap tenang dan menyeka air
matanya. Ia tersenyum pahit. Dan menjawab
“ ok. Sekarang aku
mengerti. Aku akan menjauh dari kalian. Aku tak mau jadi orang ketiga diantara
dua hati yang sudah bahagia.”
“ Nella. Tapi kami
harap kamu tetap begini. Tidak seperti dulu. Karena yakinlah,akan ada cinta
yang tulus menjemputmu. Selama apapun itu kau harus yakin,ada satu cinta suci
dan itu untukmu.”
Balasku menenangkan
Nella yang berusaha tegar menerima kenyataan ini. Bahwa aku adalah kekasih
Danu. Kekasih Sejati.
“ tenang mbak. Aku
sekarang udah berubah. Sejak ketemu Danu aku jadi lebih tenang. Dan aku banyak
belajar. Kenyataan ini memang pahit. Tapi aku akan baik-baik saja. Aku akan
terus melanjutkan hidupku sebagai adik kalian. Bolehkan? Hhee”
Balas Nella dengan
senyum yang dibuat-buat. Menampakkan bahwa ia baik-baik saja. Dan permintaannya
itu...
“ tentu saja boleh.
Kau akan jadi keluarga baru kami. Next time,kita ke Semarang bareng ya. Minggu
ini bisa Nell? Aku pengen ketemu orang tuamu.”
Jawabku dengan
riang.
“ tentu boleh mbak.
Minggu ini bisa kok. Kan libur juga. Tapi aku besok pulang duluan ya. Soalnya
aku mau ngurus kuliah aku di Semarang dulu sebelum senang-senang berlibur sama
kalian”
“ oke. Jadi kita
deal ya. Akhir pekan ini berlibur ke Semarang.”
Dan kami bertiga
serempak berkata “ Deal! “
LIBURAN DI SEMARANG
Selama 3 hari
rencanaya aku dan Danu menetap di Semarang dirumahnya Nella. Seperti yang sudah
disepakati,kami akan liburan bersama. Di Semarang kami tidak ketempat wisata
seperti layaknya liburan. Kami justru hanya berdiam diri di rumah Nella untuk
beristirahat. Karena sudah jarang sekali rasanya menikmati suasana rumah yang
tentram. Sarapan,makan siang,makan malam bersama keluarga. Aku dan Danu jadi
rindu kota kami dulu. Jadi rindu bagaimana masa-masa sulit dulu. Ah,tapi
semuanya sudah berlalu. Kini aku benar-benar mendampingi Danu,nyata dan jelas!
“ Hallo my sweetly.
Lagii apaaaa? Dimanaaa? Udah makan? Hihihi “
Satu pesan singkat
dari Danu yang sebenarnya duduk disampingku. Hahaha,Danu memang humoris. Kenapa
mesti sms padahal aku ada disampingnya?
“ lagiii santai aja
darl. Duduk disamping kamu. Boleh nyender ke bahu kamu ngga?
Ku balas SMS dari
Danu.
“ boleh dong. Bahu
aku Cuma punya kamu. Cuma kamu yg boleh nyender disini. Hihihi aku sayang
kamuuuu Naaadaaaaa :p “
“ iyaa Danu.. aku th
km syg aku. Bahu km cm pny ak. Ak jg syg km,dan km pst udh tau. Hahaha”
“ yaiyalah tau -___-
kan kamu pacar aku,kalo ngga sayang aku kamu sungguh TERLALU. Hiksssss~”
“ idiihhhh jgn
nangis napa nyeng :p cengeng dewh. Hihihi “
“ ngga nangis
atulaaaa nyeng. Akukan laki :D “
“ kalo laki emang
napa? Aku trus bilang wow gituuu? :p “
“ harus dong! “
“ Darl...”
“ iya?”
“ cintaku memang tak
berwujud,namun aku tulus mengertimu,menemanimu,dan disisimu”
Membaca sms ku itu
Danu yang duduk disampingku langsung mendekapku. Dan ia mengecup keningku.
Menatap mataku. Dan berkata dengan lembut
“ Nada,enough one
sentence to expression my happiness. And its ‘I Love You,Nada’ “
Aku tersipu malu
mendengar ucapannya. Rasanya memang hanya dia yang bisa mengerti aku. Tapi ini
hanyalah bagiku. Aku tak pernah tahu bagaimana setelah ini. Apakah Tuhan
memperpanjang izinNya untuk membiarkanku menemani Danu? Semoga!
to be continued~