Saat itu
aku terluka. Masing sering terluka untuk alasan yang sama. Sampai dimana saat
dia datang dan mulai warnai hariku. Sayangnya, kala itu aku masih saja
terbelenggu dalam sedihku. Masih saja menanti hal yang bahkan aku sendiri tahu
jawabannya.
Dia yang
perlahan membuatku sayang, begitu pula sebaliknya ; ku buat perlahan dia
menyayangiku. Salahku, membuatnya menyayangiku di waktu yang sama sekali tidak
tepat. Disaat aku pertama kali jatuh dan hancur karena orang lain, dan masih
dalam belenggu cinta yang salah. Seiring berjalannya waktu aku menyayanginya,
tapi saat itu aku tak bisa mengganti “ pematah hatiku “, sampai dimana ku
akhirnya ku temui sang pematah hatiku. Seperti yang ku duga, jawaban yang sama
dan yang aku tahu. Namun saat itu juga, dia perlahan jauh dariku, orang yang
meyayangiku entah sebagai apa.
Ku sesali
karena pernah mengabaikan rasa sayangnya, mengabaikan rasa sayangku. Kini, saat
dia perlahan beranjak, aku tak bisa lagi menggenggam hatinya, mungkin juga rasa
sayangnya padaku sudah sirna.
Untuk dia
yang pernah dengan sabar menyayangiku disaat ku abaikan rasa sayangnya
Untuk dia
yang sudah pernah singgah dihariku dan membuatku tersenyum
Untuk dia,
yang dengan jarak tetap menyayangiku
Pernahkah kau
bayangkan jika kita bisa bersama ?
Pernahkah kau
rasakan rindu padaku ? seperti yang ku rasakan padamu ?
Untuk dia,
aku meminta maaf atas salahku
Ku sesali
semuanya, dan saat ini bisakah kau sadari apa yang ku rasa ?
Mungkin kah
kau dan aku bisa seperti dulu ? dalam waktu yang tepat ?
Sunyi ku
rasa.
Kadang tak
bisa ku ungkapkan atas apapun yang ku harap dan rasakan padamu.
Oh ya, aku
lupa.
Selamat atas
wisudamu.
Doakan aku,
bisa sepertimu.
Doakan aku
bisa menemui secepatnya.
Aku menyayangimu.
Gnwnedysptr :)
Malang,
pernah jadi kota yang sangat ingin ku kunjungi, sampai detik ini.
Temani aku,
saat nanti aku disana
Bersediakah
kau ? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar