Minggu, 06 September 2015

Untuk dia di kota impianku.


Saat itu aku terluka. Masing sering terluka untuk alasan yang sama. Sampai dimana saat dia datang dan mulai warnai hariku. Sayangnya, kala itu aku masih saja terbelenggu dalam sedihku. Masih saja menanti hal yang bahkan aku sendiri tahu jawabannya.
Dia yang perlahan membuatku sayang, begitu pula sebaliknya ; ku buat perlahan dia menyayangiku. Salahku, membuatnya menyayangiku di waktu yang sama sekali tidak tepat. Disaat aku pertama kali jatuh dan hancur karena orang lain, dan masih dalam belenggu cinta yang salah. Seiring berjalannya waktu aku menyayanginya, tapi saat itu aku tak bisa mengganti “ pematah hatiku “, sampai dimana ku akhirnya ku temui sang pematah hatiku. Seperti yang ku duga, jawaban yang sama dan yang aku tahu. Namun saat itu juga, dia perlahan jauh dariku, orang yang meyayangiku entah sebagai apa.
Ku sesali karena pernah mengabaikan rasa sayangnya, mengabaikan rasa sayangku. Kini, saat dia perlahan beranjak, aku tak bisa lagi menggenggam hatinya, mungkin juga rasa sayangnya padaku sudah sirna.

Untuk dia yang pernah dengan sabar menyayangiku disaat ku abaikan rasa sayangnya
Untuk dia yang sudah pernah singgah dihariku dan membuatku tersenyum
Untuk dia, yang dengan jarak tetap menyayangiku
Pernahkah kau bayangkan jika kita bisa bersama ?
Pernahkah kau rasakan rindu padaku ? seperti yang ku rasakan padamu ?
Untuk dia, aku meminta maaf atas salahku
Ku sesali semuanya, dan saat ini bisakah kau sadari apa yang ku rasa ?
Mungkin kah kau dan aku bisa seperti dulu ? dalam waktu yang tepat ?

Sunyi ku rasa.
Kadang tak bisa ku ungkapkan atas apapun yang ku harap dan rasakan padamu.

Oh ya, aku lupa.
Selamat atas wisudamu.
Doakan aku, bisa sepertimu.
Doakan aku bisa menemui secepatnya.
Aku menyayangimu. Gnwnedysptr :)

Malang, pernah jadi kota yang sangat ingin ku kunjungi, sampai detik ini.
Temani aku, saat nanti aku disana
Bersediakah kau ? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar