aku adalah wanita yang selalu menunggumu di
bandara setiap enam bulan sekali ; menjemputmu.
Aku
hanyalah seorang wanita yang memiliki kekasih dengan dibatasi oleh ruang dan
waktu. Aku hanyalah wanita yang berusaha tersenyum setiap kali ia tiba dihadapanku.
Menahan rindu berbulan-bulan rasanya cukup sulit. Karena jarak selalu mampu
meragukan hati yang telah yakin.
Kekasihku
kuliah di Perth. Sedangkan aku hanya kuliah di Indonesia dan bolak balik Bali
untuk bertemu keluargaku. Setiap enam bulan sekali kekasihku datang ke
Indonesia. Sebenarnya tidak rutin enam bulan sekali,mungkin lebih. Dan selama
itu pula rasa percaya,cinta,rindu dan ragu bercampur aduk dalam hatiku. Curiga
sudah pasti ku rasakan setiap saat. Saat ia tak membalas pesan singkat atau
emailku,tak mengangkat teleponku,tak menghubungiku lewat social media,atau
apapun.
Pagi
ini aku bergegas menuju bandara untuk menjemputnya. Kau tahu sudah berapa lama
kami tak bertemu ? 8 bulan ! selama itu aku harus bersabar,sabar dan sabar. Aku
memang lelah,tapi aku bertahan dan tetap berjuang.
“ Hai sayang “
“ Hai darling,how are you ? I miss you so
much “
“ Fine. Yeah,i miss you too “
Setiap
kali berjumpa di bandara yang ku tunggu hanyalah sosok lelaki tinggi dan
berkulit kuning langsat,memakai kaca mata dengan rambut gaya spike ; ialah
kekasihku. Dan setiap kali menjemputnya di bandara ia selalu mengatakan “ I
miss you so much “. Kata-kata itu adalah semangat baru bagiku untuk tetap bisa
mendengarnya mengucapkan lagi lagi dan lagi.
Hubungan
kami memang terpisah jarak,tapi aku mencoba bertahan sekuatnya untuk
memperjuangkan apa yang aku jalani dengannya. Hanya aku...Hanya aku.
---
aku adalah wanita yang selalu menunggumu di
bandara setiap enam bulan sekali ; menjemputmu.
Kali
ini ia pulang tepat waktu. Seperti biasa aku menunggunya di bandara untuk
menjemputnya. Saat ku lihat sosoknya berjalan ke arahku, seketika bibir ini
melengkungkan senyum termanisnya. Ku lambaikan tangan padanya yang berjalan
dikejauhan. Tapi ia hanya sibuk dengan ponselnya,dan ia tak melihat lambaianku.
Deg!!! Apa sih yang ia utak atik ? adakah yang lebih penting dari aku yang ada
didepan matanya sekarang ??!!!
“ Hay sayang, how are you ? “
“ Fine babe,and you ? “
“ No badly,just too tired “
“ Oh,get well soon dear “
“ Thanks dear “
Hanya
itu yang ia katakan saat aku menyatakan bahwa kondisiku sedang kelelahan. Hanya
itu ! Rasanya hatiku perlahan-lahan rapuh. Bukan kalimat itu yang ingin aku
dengar. Bukan...bukan itu !!! Kali ini ia sedikit agak berbeda. Aku tak tahu
apa hanya saja ada yang ganjil dari kepulangannya kali ini.
Hari
ini aku mengajaknya berkumpul dengan keluargaku. Saat berkumpul dengan
keluargaku ia sering mengecheck ponselnya. Saat aku ingin meminjam ponselnya ia
selalu berkilah. Aku jadi semakin curiga jika ada sesuatu yang ia sembunyikan
dari aku.
Satu
minggu sudah ia liburan di tanah airnya. Dan aku hanya sempat dua kali pergi
dengannya. Selama satu minggu di Indonesia ia sangat sulit di hubungi. Entah
sibuk atau apa tapi tak biasanya ia begini. Aku curiga...aku takut...aku
merindukannya yang dulu.
Bisakah aku bertahan jika terus seperti ini ?
mampukah segala rasa ragu dan curiga ini sirna dan ku ganti dengan rasa sayang.
Untuknya...hanya untuknya yang jauh disana...
---
aku adalah wanita yang selalu menunggumu di
bandara setiap enam bulan sekali ; menjemputmu.
Saat ini aku sedang memandangi
hujan, tentu saja sendirian. Hujan kali ini membuatku teringat pada sosok
kekasihku yang jauh disana, sedang apa dia sekarang ? Hampir satu jam aku duduk
di cafe langgangan ku, aku sibuk dengan ponsel dan laptopku. Hampir satu jam
pula aku sibuk untuk menghubungi kekasihku via skype, tapi itu semua sia-sia ;
tak ada jawaban. Berkali-kali ku kirim pesan singkatku, ku kirim emailku, tapi
semuanya sama ; tak ada jawaban. Hal ini semakin membuatku resah saja, tak biasanya ia seperti
ini. Akhirnya aku mencoba sekali lagi mengirim sms padanya “ Kamu dimana sih ?
email,skype,bbm,sms ngga dibales!!! Twitter ngga aktif,apalagi facebook! “.
Hari
demi hari aku semakin jarang mendapat kabar dari pujaan hatiku yang sedang
sibuk di Perth. Aku semakin curiga, semakin gelisah, dan semakin takut
kehilangan dia. Aku takut untuk kehilangan apa yang telah aku perjuangkan. Tapi
aku mencoba untuk tetap berpikir positif. Aku pergi ke cafe lagi untuk
menenangkan diri. Sayup-sayup ku dengar alunan lagu di cafe itu “ kali ini hampir habis dayaku membuktikan
padamu ada cinta yang nyata setia hadir setiap hari “. Lagu itu seakan-akan
mewakili hatiku yang sedang dilanda gundah.
“ Yank “ tiba-tiba saja sebuah pesan singkat
dari kekasihku masuk di ponselku.
“ Iya ? “ Balasku.
“ Maaf jarang ngehubungin,aku sibuk. Maaf maaf
maaf! “
“ Iya! “
“ kamu marah ? “ Tanya nya.
“ Nggak! “ balasku singkat.
“ Kamu dicafe kan ? Coba liat kebelakang
kursimu! “ pintanya.
Betapa
terkejutnya aku saat ia memintaku untuk berbalik dan ia sudah berdiri
dibelakangku. Ini adalah kejutan yang sangat jarang ia berikan. Entah ada angin
apa ia memperlakukan ku semanis ini.
“ Selamat ulang tahun sayang! Aku sibuk buat
nyiapin kepulangan aku buat ngasih surprise ke kamu. Maafin aku ya...aku sayang
kamu! “
“ makasih sayang. I love you! “
Aku
baru ingat hari ini adalah hari kelahiranku. Dan ternyata selama ini ia sibuk
mengurus kepulangannya yang mendadak. Air matapun menetes saat ia mengecup
keningku. “ Puji Tuhan,sekarang umur kamu bertambah. Semoga kamu selalu sehat
sayangku “ bisiknya padaku. Iya...kami adalah pasangan long distance
relationship sekaligus beda agama. Tapi aku tak pernah mempermasalahkan itu,
begitu pula keluargaku dan keluarganya. Karena mereka menganggap kami hanya
pacaran dan tak mungkin sampai ke pelaminan.
---
aku adalah wanita yang selalu menunggumu di
bandara setiap enam bulan sekali ; menjemputmu.
2 tahun kemudian.
Hari
ini seperti biasanya, aku menjemputnya dibandara. Dari jauh bisa ku lihat
senyum manisnya. Ia melambaikan tangan dan ku balas dengan senyuman. Semakin dekat
ia berjalan ke arahku dan sampailah ia dihadapanku, “ Makasih ya udah mau
jemput aku “. Hari ini adalah hari yang membahagiakan dan penuh percikan cinta.
Hari ini sangat spesial.
Aku
mengantarnya ke rumah keluarganya. Satu persatu kelaurganya memeluknya dan
memelukku. Raut wajah bahagia sangat nampak pada semua orang yang ada
dirumahnya. Aku sibuk bercengkrama dengan keluarganya. Dan ia dikamar sedang
sibuk berganti pakaian untuk acara yang akan dijalani.
Aku
berangkat bersamanya. Aku duduk disampingnya. Dan dibelakang mobil kami para keluarga
turut mengiringi. Sepanjang jalan ku lihat wajahnya sangat bahagia dan sesekali
aku menyapu tetes keringat membasahi keningnya. Kami terus saling melempar
senyum satu sama lain saat dimobil.
Sampailah
kami pada tempat yang akan menjadi saksi bisu rasa cinta dan bahagia itu pernah
ada. Ia turun dari mobil, akupun mengikutinya. Ku gandeng ia sepanjang jalan
menuju gedung itu. Sesampainya di depan pintu, ku lepaskan tanganku dari
tangannya. Sebelum ia melangkah memasuki gedung itu ia menatapku sejenak dan
menciup keningku dan kedua belah pipiku, dan ia tersenyum manis padaku. Ia melangkah
semakin jauh dan aku hanya bisa memandangnya dari kejauhan. Satu persatu
keluarganya memasuki gedung itu, dan mereka terus melempar senyum ke arahku dan
tantenya memelukku dan berbisik “ tunggulah sebentar sampai selesai, kami tidak
ingin kamu melewatkan ini “. Aku hanya mengangguk pertanya mengiyakan.
Didalam
gedung itu, sebuah gereja yang menjadi tempat penyatuan dua insan yang
saling mencintai. Ku lihat ia dengan
gagahnya memakai jas putih dan dasi kupu-kupu berwarna cream. Ia terlihat
sangat tampan dari biasanya hari ini. Dan aku juga melihat seorang gadis cantik
yang memakai tudung indah sedang berdiri disampingnya. Mereka saling tersipu
malu saat berhadapan. Dari luar aku hanya ikut tersenyum dan turut berbahagia. Upacarapun
selesai, mereka keluar dari gereja, ku lihat ia berjalan ke arahku berdiri. Ia memelukku,
mencium keningku, kedua belah pipiku, dan ia berbisik “ Terima kasih sayang,kau
wanita terhebat yang pernah aku temui, setiap waktu aku mencintaimu. Percayalah!
“. Ia tersenyum menatapku dan ia kembali berkumpul dengan keluarganya. Dan tiba-tiba
tantenya memanggilku, akupun segera kesana ditempat mereka berkumpul.
“ Nayla, ini Aisya kekasih Nathan “ ucap
tantenya.
“ Hay, Aisya.... aku Nayla. Nathan sering
cerita tentang kamu loh “ sapa Nayla padaku.
“ Aku Aisya. Senang bisa mengenalmu. Semoga kalian
menjadi pasangan yang selalu berbahagia “ ucapku sambil tersenyum.
“ Makasih Aisya. “ ucap Nayla lalu ia
memelukku dan berbisik “ Terima kasih sudah menyatukan kami berdua, terimakasih
karena kamu bisa merelakan seorang lelaki terbaikmu untuk aku “.
Seketika
air mata mengalir mendengar bisikan Nayla. Memang benar, aku merelakan seorang
lelaki terbaikku untuk seorang wanita yang tak pernah ku kenal sebelumnya. Inilah
akhir dari pertahananku selama bertahun-tahun dengannya. Karena selama
bertahun-tahun hanya aku....hanya aku yang mempertahankannya. Aku hanya
berjuang sendirian. Aku tertatih-tatih mempertahankan semuanya, dan akhirnya
aku menyerah. Dan aku merelakan Nathan untuk Nayla. Karena Nathan itu Nayla.
Karena Nathan itu bukan Aisya.
Ku dedikasikan untuk
semua orang yang pernah berjuang sendirian
Tertatih berjuang,
dilawan perbedaan,dan akhirnya takdirlah yang menang
Untuk semua orang
yang pernah merasakan LDR
Aku hanya minta satu
hal pada kalian semua :
“ Cobalah untuk saling percaya dan jujur
serta setia. Ingatlah,jika ada hati yang selalu menunggumu untuk pulang”