“ kau mencintaiku sejak dulu ?
aku lupa “
Hari
ini aku harus menemui Adrian, sosok lelaki yang ku bayangkan sangat mirip dengan Dera. Aku membuat janji
dengannya di sebuah cafe dekat kompleks rumah Dera. Aku sudah duduk di cafe ini
selama 30 menit tapi Adrian belum juga datang. Tiba-tiba saat aku mulai bosan
menunggu seorang lelaki menghampiri mejaku dengan nafas yang memburu.
“ Avelin ? maaf aku terlambat “
“ silahkan duduk “
“ udah lama nunggu ? “
“ kamu pikir? “
“ hhee. Maaf ya.. jadi kita
ketemu mau ngebahas Dera ? “
“ iya.. tolong ceritakan apa yang
tidak Dera ceritakan ke aku “
“ baiklah, aku hanya mengulang
cerita ini satu kali. Karena setiap aku bercerita lidahku kelu. Aku tak mampu
menceritakannya dua kali “
“ deal! “
Adrian
bercerita banyak tentang Dera. Dan ada satu hal yang membuatku terpaku saat
mendengar cerita Adrian.
“ Dera sudah mencintaimu sejak
lama sampai-sampai kau lupa “
“ sudah lama? Kami baru saja
berkenalana “
“ kamu tak pernah ingat Avelin..
Dera mengenalmu sejak kecil. Kita bertiga tumbuh dipanti asuhan yang sama. Pada
saat itu hanya Dana yang tinggal dirumah keluarga Felix sedangkan Dera tinggal
dirumah neneknya didekat panti asuhan. Dera selalu pergi ke panti asuhan dan
bermain denganku. Kamu ingat saat kau jatuh dari pohon ? “
“ iya aku ingat panti asuhan itu,
tapi aku tak tahu Dera saat itu “
“ sejak kecil Dera selalu
disisimu tanpa pernah kau sadari. Ia selalu satu sekolah denganmu, tapi dia
tidak pernah menampakan diri kepadamu. Sejak dulu dia mencintaimu Avelin “
Aku
baru menyadari semuanya. Dera bukan orang baru di hidupku. Ia hadir sejak aku
kecil. Dia ada saat aku terus beranjak dewasa. Tapi sekarang ia sudah pergi
meninggalkanku. Aku sangat menyesal. Kenapa semua ini baru aku sadari saat ia
tak lagi disisi ?
Setelah
pertemuan dengan Adrian itu, aku semakin terpuruk. Rasanya aku ingin sekali
memeluk Dera dan meminta maaf atas kebodohanku selama ini. Tapi hatiku masih
terasa sesak. Masih merasa belum mengetahui seutuhnya. Oh ya, saat bertemu
Adrian ia memberiku sebuah buku yang sering ditulis oleh Dera. Akupun membukanya
dan membaca setiap halamannya.
Juli 2011
Hari ini tepat satu tahun kamu pergi Avelina. Dan tepat sudah berapa
lama juga aku terus berada disisi Avelin. Kamu ingat bagaimana kamu memaksaku
untuk mencintai Avelin ? hhaaa!! Kakak ingat itu sayang. Kamu merengek untuk
mempunyai kakak perempuan seperti Avelin. Walaupun saat itu kamu masih sangat
kecil tapi kamu selalu ingin menjadi seperti Avelin. Tapi maafkan kakak sayang,
karena sampai saat ini belum berani mendekati Avelin. Kakak tahu jika akhirnya
selalu sedih. Kakak tak mau air matanya menetes hanya karena kakak. Kamu ingat
sayang ? saat kamu harus dibawa ke Belanda dan saat itu aku harus menonton
pertunjukan drama dari Avelin ? kamu mengusir kakak dan menyuruh kakak agar
pergi ke pertunjukan itu. Avelin..aku mencintaimu. Avelina, tunggu kakak
disurga sayang..
This
is my ending... akhirnya aku harus rela menerima kepergian Dera. Aku harus
terus melanjutkan hidupku. Dan akhirnya aku tahu semua awal cerita ini. Bagaimana
Avelina yang membuat Dera selalu disisiku. Meski aku terlambat menyadarinya,
seandainya ia tahu akupun mencintainya sejak ia duduk sendirian didepan kelas. Semuanya
berawal dari masa lampau, dan telah terlambat disadari dimasa kini. Dera...Avelina...Adrian...
kalian cerita yang selalu hidup dalam hatiku.
Sekarang
aku harus pergi dari Indonesia untuk menyelesaikan study ku di Belanda. Semoga saat
disana aku bisa hidup berdampingan dengan Dera yang sudah tenang disana bersama
Avelina. Yah..aku tahu Avelina mempunyai penyakit yang sama diderita oleh Dera.
Avelina memang hanya anak angkat, tapi takdir membuat Dera dan Avelina pergi
dengan cara yang sama. Huhh...sampai jumpa sayang. Akan ku tutup dan ku jalani
akhir kisah ini, akhirnya aku tahu bagian terakhir dari kisah kita. Terima kasih
telah menjadi satu bab penting dalam perjalanan hidupku.
Untuk semuanya yang pernah kehilangan
Untuk segalanya yang telah pergi
Semuanya terus berlanjut dan belum berakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar