“ I meet him. Before it. My heart
beats so fast. Nerveously,but when he’s in front of me my heart become so calm.
The beats be slowly like as i meet other people. But,what it is? “
Hari ini orang ku sukai
ada didepan mataku. Begitu dekat. Kurang dari satu meter. Sebelum
bertemunya,jantungku berdetak sangat cepat. Aku gugup. Takut salah tingkah
dihadapannya. Tapi ternyata,saat ada dihadapannya. Jantungku berdetak dengan
normal. Seakan ia sudah bertemu dengan tuannya yang membuat ia berdetak begitu
cepat.
Aku menyukainya. Tapi
aku tak tahu apakah rasa suka ini akan terus berlanjut dan tumbuh menjadi rasa
sayang dan kecanduan seperti narkotika. Saat melihatnya. Aku berani menatap
matanya. Tak seperti sebelumnya. Saat menyukai orang lain selain dia.
“ He’s so humble. I like him. But can i make him have a feel like as my
feel’s ? “
Mungkin sudah dua bulan
lebih aku sering mengamatinya. Baik nyata ataupun maya. Sering berharap kami
akan bertemu secara tidak sengaja dijalan. Lalu bisa kenal dan bicara lebih
jauh. Dan bisa saling berbalas rasa. Ku harap ia tahu. Tapi bukan aku yang
memberitahunya. Ku harap ia mengerti walau hanya melihat dari gerak tubuh dan
mataku.
“ Aku tak akan lupa hari ini. Pertama kali ku bertemu dan bicara
denganmu. Pertama kalinya aku merasa hatiku telah berpaling darinya. Dan terarah
padamu. Aku siap terluka. Aku siap kecewa. Aku siap untuk tersakiti lagi. Jika ternyata
rasa ini hanya aku yang punya. Terima kasih,sudah menjadi obat ditengah rasa
sakitku. “
(twentytwotwelevetwothousandtweleve)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar