Rabu, 21 November 2012

tak ada judul haha


Paris,08 Agustus 2008

kadang berada disisimu jauh lebih menyenangkan. lebih damai. lebih menyakitkan. lebih sedih. dan disisimu adalah bahagia yang diselimuti duka. bahumu selalu jadi tempat yang damai untuk setiap tetes air mata kesedihanku. bahumu adalah tempat yang paling damai saat bahu yang lain menjadi gersang. air mata yang jatuh di bahumu pernah kau tahu sebabnya? you is my reason why my tears is fall...
      “ kenapa kau selalu menangis setiap di sisiku? “
      “ yang membuatku menangis adalah dirimu “
      “ kenapa aku? Apa salahku sayang? “
      “ kau tak pernah salah hanya saja aku yang salah “
      “ apa kesalahanmu? Bisa kau ceritakan? “
          Aku hanya tersenyum tanpa berkata sepatah katapun padanya. Dia yang bertanya adalah kekasihku yang selalu disisiku sejak aku kuliah. Dia adalah lelaki yang sangat baik dan bisa menghargai aku. Tapi mengapa air mata ini selalu menetes saat di sisinya. Saat bersandar dibahunya? Alasannya....
          ***************************************************
          Dulu dia adalah sosok lelaki yang pernah ku bodohi. Aku selingkuh di belakangnya. Ia mengetahui itu namun ia masih saja mempertahankan aku. Ia masih saja tersenyum saat aku mengabaikannya. Menggabaikan segala bentuk komunikasi kami. Sampai dimana aku tersadar jika dia adalah lelaki yang tulus padaku.
          Kami sempat bertengkar hebat membicarakan masalah hubungan kami.
      “ kamu sadar aku selingkuh kenapa kamu masih mempertahankan aku? Jika jelas-jelas aku bersama lelaki lain di depan matamu. Apa kau bodoh? “
      “ aku tidak bodoh. Aku tak buta. Aku lihat dan aku ketahui segala perselingkuhanmu. Aku mempertahankanmu karena aku yakin kamu adalah orang yang tepat untuk diriku. Aku masih kuat bertahan dan berjuang untuk hubungan ini. Jika kau sadar dirimu salah,mengapa kau masih meneruskan perselingkuhanmu? Apa dari awal kau memang berniat tidak serius dan hanya ingin menyakitiku seperti ini?”
          Keheningan sejenak terjadi. Perlahan air mata jatuh dari kelopak mataku. Langit menjadi gelap. Seakan merasakan pertengkaran kami. Hujanpun menyetubuhiku dan dia. Basah. Air mataku terus mengalir bersama derasnya hujan.
      “ aku mencintaimu tulus. Aku selalu percaya jika dirimu adalah wanita yang tepat untukku. Sesering apapun kau coba membunuh cintaku,aku takkan mati begitu saja. Aku hanya ingin mempertahankanmu. Memperjuangkan hubungan kita. Aku sudah ikhlas atas apa yang terjadi. Setelah ini,aku harap kau bisa mengerti dan menghargai diriku. Aku tidak gila hormat. Tapi aku kekasihmu. Aku yakin kau pasti tahu bagaimana rasanya jadi aku. Sudahlah sayang,cintaku akan selalu memaafkan cintamu yang kadang berubah haluan. “
          Setelah dia bicara,ia berjalan menjauhiku. Langkahnya lambat dan tergontai. Aku berlari. Ku dekap punggungnya. Ia berhenti berjalan.
      “ maafkan aku,kekasihku. Maafkan kesalahanku “ ujarku sambil menangis.
      “ Aku memaafkanmu karena aku mencintaimu “ balasnya
      ********************************************************

          Setelah kejadian itu hubungan kami berubah drastis. Aku menjadi wanitanya seutuhnya. Aku menyayanginya dan takut kehilangannya.
          Hujan kembali turun. Tapi kali ini bukan karena bersedih. Mungkin hujan kali ini turun untuk memperindah suasana malam ini. Sehabis dinner di sebuah restoran,kami pulang bersama memakai satu payung berdua. Menyusuri jalanan yang basah. Sepanjang jalan,kami disorot oleh puluhan lampu disekitar jalan. Sungguh romantis. Ini adalah pertama kalinya kami dinner bersama setelah konflik yang hampir saja memisahkan kami. Ia menggenggam jemariku. Seakan tak ingin aku merasa kedinginan. Saat ia menggeanggam jariku,dalam hati aku berkata “ aku tak pernah takut,dingin,atau apapun. Saat kau disisiku. Saat kau genggam jemariku. Semua yang kau lakukan menguatkan ku untuk bertahan disisimu. “
      “ kau kedinginan? “
      “ tidak “
      “ lalu mengapa sedari tadi kau hanya diam? Kau bosan? “
      “ tidak. Aku hanya menikmati setiap detikku disisimu. “
      “ aku mencintaimu... “
      “ iya,aku juga..”
          Malam itu terasa sangat indah. Karena tak ada lagi yang perlu di permasalahkan. Dan telebih saat ia membawaku ke toko perhiasan.
      “ bagusan yang mana ? “
      “ ini bagus. Emang kamu beli buat apa? “
      “ cobaiin di jari manis kiri/kanan kamu. Pas apa nggak? “
      “ iya. Pas kok. Emang buat siapa sih? Pacar baru kamu ya? “
      “ aku mau kita tunangan atau ngga kita lamaran. Aku mau kita ada ikatan yang jelas. Bukan sekedar pacaran. Bulan depan aku sudah wisuda. Dan kau sudah tahu,setelah wisuda aku langsung bekerja di Paris. Aku ada kontrak disana selama 3 tahun. Kau mau menemaniku? “
          Aku speechless saat ia menyatakan keinginannya di toko perhiasan itu. Di hadapan sang penjual dan beberapa orang calon pembeli. Aku terharu. Aku tersenyum dan memeluknya. Dan aku menjawab
      “ akan ku dampingi kau kemanapun engkau pergi. Sejauh apapun. “
      *****************


4 bulan kemudian
      “sudah. Hapus air matamu sayang. Semuanya sudah kita lalui. Sekarang kita di Paris. Kehidupan baru. Bukan lagi sebagai kekasih. Tapi mantan kekasih. Karena sekarang aku adalah suamimu dan kau adalah istriku “
      “ iya sayang. Aku hanya terkenang perjalanan kita untuk bisa bersatu seperti ini. Aku masih tak menyangka jika aku di Paris dengan orang yang paling ku cintai dan mencintaiku. Kamu, suamiku. “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar