Selasa, 31 Desember 2013

Tak Pernah Ternilai

“ yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu...”
                Ia telah pergi meninggalkanku. Belum lagi ku sempat berlutut dihadapannya agar ia mau memberikan kesempatan. “Aku udah ngga bisa lagi sama kamu! Udah cukup! “ hanya kalimat itu yang terlontar dari mulut manisnya yang biasanya tutur katanya halus. Entah apa yang mampu membuatnya berhenti sampai disini untuk berjuang bersamaku. Mungkinkah aku bukan orang yang pantas untuk mendapatkan maafnya ? Mungkinkah cintanya yang dulu ada kini perlahan pudar ? Banyak tanya yang tak bisa ku cari sendiri jawabnya. Aku perlu dia, aku ingin terus bersamanya. “Aku mau kamu kasih kesempatan buat aku. Aku bakal buktiin aku mampu! “
                Hari demi hari hari berlalu setelah pertengkaran yang diakhiri dengan kepergiannya. Mungkin aku hanyalah lelaki yang tak bisa membahagiakannya. Mungkin aku hanyalah lelaki lemah yang hanya mampu memberikannya janji. Otak ini selalu berontak untuk mencerna dimana titik kesalahan fatal yang membuatnya pergi dariku. Karena aku tak pernah sedikitpun mencoba untuk berpaling dari wanita yang selama ini mendampingiku. Bertahun-tahun ia bersamaku, nyatanya tak pernah menjamin jika ia akan terus denganku. Seperti saat ini, hanyalah bayangnya yang setia menemaniku.
                Aku mencoba beranjak dari diam. Aku mencoba berlari lagi ke arahnya. Aku mencoba lagi untuk memenangkan hatinya.
 “ Kita perlu bicara, berdua “
“ Maaf, aku sibuk. “
“ Sibuk ? Jelasin ke aku! “
“ Kita udah putus! Ngga usah peduli lagi sama aku!”
                Lagi dan lagi, dia seakan mencoba untuk tak melihatku yang ada didepan matanya. Ia mencoba untuk acuh pada aku yang dulu paling ia sayangi. Sebenci itukah dirinya ? Se-salah apakah aku hingga ia begini ?
“ Aku salah apa ke kamu ? “
“ Kamu emang ngga ada salah, Cuman aku bosan nunggu kamu yang janji-janji terus! “
“ Aku lagi usaha buat kita! KITA!!! “
“ Kita? Kamu cuman usaha untuk diri kamu sendiri. Egois!”
“ Egois? Selama ini aku keluar masuk label buat ngasih sample lagu aku. Biar aku bisa kerja! “
“ Aku udah bilang kan, aku ngga mau kamu kerja yang ngga pasti! Yang ngga ngejamin! “
“ Aku bakal janji ini akan terus menjamin kita “
“ Udah! Cukup! Aku pergi! “
                Setiap malam aku teringat pertengkaran hebat itu. Bertemankan sepi, bertemankan gelapnya cahaya malam, aku masih terus mencoba mencari jalan untuk bisa terus bersamanya. Selembar kertas usang yang menjadi curahan hatiku. Berbagai kata telah ku rangkai dan ku padukan dengan alunan gitar yang menjadikannya sebuah musik. Sebuah lagu tentang perjalananku yang tak ada akhir, untuk wanita yang kucintai. Semua lirik dan nada yang tercipta menggambarkan aku tentang dirinya. Mungkin ia takkan kembali lagi. Tapi ku pastikan, ia akan mendengar sebuah laguku tentang dia.
“ Setidaknya diriku pernah berjuang, meski TAK PERNAH TERNILAI dimatamu. Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku, yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu “
                Mungkin hanya ini yang akan membuatnya mengerti betapa dalam rasa sayangku. Betapa menyesalnya aku jika berbuat salah padanya. Karena ia, satu-satunya wanita yang ada dihatiku. Ku beranikan diri untuk mengirimkan laguku via VN (BBM) kepadanya. Ku sertakan dengan sebuah paragraf singkat :
“ Lagu ini tentang kita,tepatnya kamu. Setelah pertengkaran hebat. Maafkan aku,jika inilah akhir ceritanya. Aku hanya ingin kau mendengarkannya, agar kau mengerti betapa sulitnya semua ini untukku. “
Beberapa menit kemudian ku dapatkan balasan darinya. Cukup menghancurkan hatiku, namun mungkin semuanya memang harus begini.
“ Terima kasih atas semuanya terlebih lagumu. Maafkan aku yang terlalu kasar. Tapi relakanlah, saat ini aku sudah tak mendampingimu. Karena bertahun-tahun aku denganmu, aku mencoba sabar akan kepastian kita. Sekarang, aku sudah memiliki dia. Percayalah, aku mengambil keputusan ini bukan karena emosi, sudah sekian lama aku berpikir dan inilah akhirnya. Carilah seseorang yang bisa kau ajak ke dalam duniamu, aku akan sangat bahagia jika kau bahagia.”
                Sirnalah semuanya sudah. Biarkan ku coba lewati ini sendirian. Mungkin kelak akan ada dia yang baru dalam hidupku. Dia benar, aku perlu seseorang untuk ku ajak ke dalam duniaku. Yang memiliki arah sama dengan hidupku. Kini aku bisa tersenyum meskipun getir. Takkan ada lagi dia...takkan ada.
                Pagi sekali aku sudah termenung disebuah cafe yang buka 24 jam. Saat sedang merangkai kata dan nada...

“ Hai, maaf tadi aku denger lagu kamu.  Lagunya bagus,aku suka. Bisa diterusin ? Aku pengen denger “


To be continue------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar