Sabtu, 17 Agustus 2013

Avelin-Akhir Cerita


“ kau mencintaiku sejak dulu ? aku lupa “
                Hari ini aku harus menemui Adrian, sosok lelaki yang ku bayangkan sangat  mirip dengan Dera. Aku membuat janji dengannya di sebuah cafe dekat kompleks rumah Dera. Aku sudah duduk di cafe ini selama 30 menit tapi Adrian belum juga datang. Tiba-tiba saat aku mulai bosan menunggu seorang lelaki menghampiri mejaku dengan nafas yang memburu.
“ Avelin ? maaf aku terlambat “
“ silahkan duduk “
“ udah lama nunggu ? “
“ kamu pikir? “
“ hhee. Maaf ya.. jadi kita ketemu mau ngebahas Dera ? “
“ iya.. tolong ceritakan apa yang tidak Dera ceritakan ke aku “
“ baiklah, aku hanya mengulang cerita ini satu kali. Karena setiap aku bercerita lidahku kelu. Aku tak mampu menceritakannya dua kali “
“ deal! “
                Adrian bercerita banyak tentang Dera. Dan ada satu hal yang membuatku terpaku saat mendengar cerita Adrian.
“ Dera sudah mencintaimu sejak lama sampai-sampai kau lupa “
“ sudah lama? Kami baru saja berkenalana “
“ kamu tak pernah ingat Avelin.. Dera mengenalmu sejak kecil. Kita bertiga tumbuh dipanti asuhan yang sama. Pada saat itu hanya Dana yang tinggal dirumah keluarga Felix sedangkan Dera tinggal dirumah neneknya didekat panti asuhan. Dera selalu pergi ke panti asuhan dan bermain denganku. Kamu ingat saat kau jatuh dari pohon ? “
“ iya aku ingat panti asuhan itu, tapi aku tak tahu Dera saat itu “
“ sejak kecil Dera selalu disisimu tanpa pernah kau sadari. Ia selalu satu sekolah denganmu, tapi dia tidak pernah menampakan diri kepadamu. Sejak dulu dia mencintaimu Avelin “
                Aku baru menyadari semuanya. Dera bukan orang baru di hidupku. Ia hadir sejak aku kecil. Dia ada saat aku terus beranjak dewasa. Tapi sekarang ia sudah pergi meninggalkanku. Aku sangat menyesal. Kenapa semua ini baru aku sadari saat ia tak lagi disisi ?

                Setelah pertemuan dengan Adrian itu, aku semakin terpuruk. Rasanya aku ingin sekali memeluk Dera dan meminta maaf atas kebodohanku selama ini. Tapi hatiku masih terasa sesak. Masih merasa belum mengetahui seutuhnya. Oh ya, saat bertemu Adrian ia memberiku sebuah buku yang sering ditulis oleh Dera. Akupun membukanya dan membaca setiap halamannya.

Juli 2011
Hari ini tepat satu tahun kamu pergi Avelina. Dan tepat sudah berapa lama juga aku terus berada disisi Avelin. Kamu ingat bagaimana kamu memaksaku untuk mencintai Avelin ? hhaaa!! Kakak ingat itu sayang. Kamu merengek untuk mempunyai kakak perempuan seperti Avelin. Walaupun saat itu kamu masih sangat kecil tapi kamu selalu ingin menjadi seperti Avelin. Tapi maafkan kakak sayang, karena sampai saat ini belum berani mendekati Avelin. Kakak tahu jika akhirnya selalu sedih. Kakak tak mau air matanya menetes hanya karena kakak. Kamu ingat sayang ? saat kamu harus dibawa ke Belanda dan saat itu aku harus menonton pertunjukan drama dari Avelin ? kamu mengusir kakak dan menyuruh kakak agar pergi ke pertunjukan itu. Avelin..aku mencintaimu. Avelina, tunggu kakak disurga sayang..

                This is my ending... akhirnya aku harus rela menerima kepergian Dera. Aku harus terus melanjutkan hidupku. Dan akhirnya aku tahu semua awal cerita ini. Bagaimana Avelina yang membuat Dera selalu disisiku. Meski aku terlambat menyadarinya, seandainya ia tahu akupun mencintainya sejak ia duduk sendirian didepan kelas. Semuanya berawal dari masa lampau, dan telah terlambat disadari dimasa kini. Dera...Avelina...Adrian... kalian cerita yang selalu hidup dalam hatiku.

                Sekarang aku harus pergi dari Indonesia untuk menyelesaikan study ku di Belanda. Semoga saat disana aku bisa hidup berdampingan dengan Dera yang sudah tenang disana bersama Avelina. Yah..aku tahu Avelina mempunyai penyakit yang sama diderita oleh Dera. Avelina memang hanya anak angkat, tapi takdir membuat Dera dan Avelina pergi dengan cara yang sama. Huhh...sampai jumpa sayang. Akan ku tutup dan ku jalani akhir kisah ini, akhirnya aku tahu bagian terakhir dari kisah kita. Terima kasih telah menjadi satu bab penting dalam perjalanan hidupku.


Untuk semuanya yang pernah kehilangan
Untuk segalanya yang telah pergi
Semuanya terus berlanjut dan belum berakhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar