Selasa, 22 Januari 2013

22 lagi~


22 !

Jam tanganku erorr. Tidak !! ini bencana ! karena aku tak bisa tahu ini sudah jam berapa. Aku hanya bisa mengira-ngira ini sudah pukul berapa. Memang di rumahku ada jam. Tapi hanya jam tanganku lah yang tepat dan sama dengan jam disekolah. Dengan tergesa-gesa aku berangkat kesekolah. Karena temanku ingin meminjam bukuku. Sesampainya disekolah,benar saja aku datang lebih awal dari biasanya. Sekolah masih sepi. Orang-orang yang memarkirkan kendaraan ataupun sepedanya bisa dihitung. Sial !
Aku berjalan menyusuri koridor demi koridor menuju kelasku diujung sana. Sampai dikelas aku membuka tas ku dan aku melupakan satu tugasku. Duh!!! Belum juga sampai 5 menit aku ada dikelas aku kembali pulang kerumah mengambil tugasku. Setelah kerumah aku kembali lagi kesekolah yang sekarang sudah mulai ramai. Saat memarkir kendaraanku ternyata ada dia yang baru datang kesekolah. Belum lagi aku meninggalkan parkiran,aku mencoba untuk menyapanya. “Bounjor ! “ sapaku dengan simpul senyum yang biasa ku perlihatkan padanya. Mengapa aku menyapanya dengan kata “Bounjor” ? itu semua karena saat subuh tadi aku berkirim pesan dengannya. Jujur saja mungkin sudah 1 minggu aku dan dia tidak ada komunikasi. Setelah mengucapkan Bounjor dia tersenyum padaku dengan ramah. Belum jauh aku berjalan ia memanggilku dan menawarkan ku permen. Ia menggenggam 2 permen dan aku hanya mengambil 1. Akupun berterima kasih atas pemberiannya. Dia memang begitu senang sekali memberiku permen kalau dia punya permen. Aku berjalan lagi menuju kelasku. Dan dia aku tidak tahu lagi bagaimana dia setelah aku mengucapkan terima kasih lalu berlalu begitu saja.
Aku tak langsung memakan permen itu begitu saja. Bel tanda masuk pun berbunyi. Saat belajar aku hanya menggenggam permen pemberiannya itu sambil tersenyum-senyum. Lalu ku baca bungkusnya, dan itu bukan permen tetapi coklat. “ A little piece chocolate in the morning from him,a person i loved “. Akhirnya ku makan coklat itu. Dan ku simpan bungkusnya.
Percaya atau tidak aku baru sadar ini tanggal 22 dan sudah sebulan artinya kami dekat kembali. Memang dalam satu minggu terakhir intensitas untuk saling berkirim pesan sangat minim karena seperti biasa dia sibuk dengan kekasihnya,mantan kekasih tercintanya,dan ujian yang sebentar lagi akan dihadapinya. Sepulang sekolah ia sudah ada diparkiran seperti menunggu seseorang. Aku tahu pasti pacarnya yang sedang ia tunggu. Sebelum aku pulang ia memanggilku dan menyampaikan sebuah informasi. Lalu aku bergegas pulang dan beriringan dengan sahabatku,karena ada hal yang ingin ku ceritakan padanya.
Asik bercerita dijalan aku bertemu dengan seseorang yang aku sukai. Dia tersenyum dan menyapaku dengan gaya ciri khas band kesukaan kami. Sungguh luar biasa !!! hari ini adalah hari yang sungguh luar biasa bagiku bercengkarama dengan 2 orang yang berarti bagiku. Setiap bertemu dengan dia yang aku sukai, aku merasa sangat senang tapi jantungku tak pernah berdetak dua kali lebih kencang dibandingkan aku bertemu dengan orang yang aku cintai juga selalu melukai perasaanku. Aku memang menyukai dia tapi aku tak pernah mengungkapkannya dan ia mungkin takkan pernah tahu. Aku juga mencintai seseorang yang sudah sejak lama ku kenal. Dan kurang lebih sudah satu tahun aku menjadi seseorang yang dengan suka rela mencintainya dan terluka begitu saja. Bukannya aku bodoh,tapi ini adalah pilihanku. Memilih untuk mencintai dan terus disakiti tanpa pernah dicintai. Mengapa aku begini ? karena hatiku sudah memilihnya. Aku tidak bisa move on ? Aku bisa,hanya saja aku sulit untuk meninggalkan dia.


Dia adalah tipe orang yang sombong,angkuh,keras kepala, so cool,yang berjalan selalu mengangkat kepalanya lebih tinggi dari rata-rata orang biasanya berjalan. Tapi bagaimanapun dia,aku tetap mencintainya.




Untuk orang yang aku cintai
Terima kasih untuk hari ini. Untuk sepercik kebahagiaan diantara keperihan yang kau berikan. Terima kasih karena tak enggan untuk tersenyum dan menegurku.
                               
Untuk orang yang aku sukai
Hey kamu ! Tahukah kau perasaanku selama ini ? Tahukah kau jika dirimu itu telah mampu membuatku berpaling sejenak darinya. Sayangnya kau sama saja dengannya. Sama-sama mencari yang sempurna tanpa mempedulikan orang yang ada disekitarmu. Ah,sudahlah...bagaimanapun kamu,nyatanya kau selalu mampu menciptakan senyum setiap kali bertemu.


Dari wanita yang tak pernah kau lihat
Selasa,22 Januari 2013
Terima kasih pada kalian yang telah memberi warna dihari-hariku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar