Jumat, 03 Agustus 2012

You'll be fine mybee


Basic :
Aku adalah gadis biasa yang sedang dijalur putih abu abu. Aku hanyalah pemuja rahasia yang hebat untuk diriku sendiri. Seorang yang penuh dengan rasa “comfortable” dengan apa yang ku jalani kini. Aku hanya ingin menuliskan---agar ceritaku abadi dan kelak dapat ku kenang---dalam “draft” lappy-ku. Oke mari kita mulai.


Awal masa putih abu abuku.
          Kenalkan aku Abbiezahira Prisilia. Mereka menyebutku “princess Bee”. Memang terkesan gimana gitu tapi mereka sering memanggilku dengan sebutan itu. Ini adalah awal perjalanan masa putih abu-abu ku. Banyak hal terjadi pada masa adaptasi ini. Teman,guru,kakak kelas,dan yang lainnya. Aku perlu waktu panjang agar bisa mencerna itu semua.
          Dia : Muhammad Rezki Alzeera. Adalah kakak kelas pertama yang membuatku terpana. Memang bukan hal yang benar-benar pertama. Tapi dialah orang yang mampu membuatku senyum-senyum sendiri meskipun hatiku sedang marah ataupun sedih. Ketika melihat dia,meskipun hanya sekilas arah mataku terus mengikuti setiap langkahnya---sampai ia menghilang.
          Aku menjadi “secret admirer-nya” sejak ulangan semester ganjil. Waktu itu kelas kami berjodoh untuk satu ruangan dengan kelasnya. Aku memang tidak langsung duduk bersamanya saat ulangan semester itu---tapi bersama temannya. Walaupun begitu aku sering mengamatinya. Awalnya saja aku tak tahu siapa namanya. Aku mengetahui namanya lewat nama yang tertera di baju seragamnya---saat itu dia lewat dan aku mengamatinya---hihihihi. Awal ulanganpun aku tidak merasa tertarik dengannya---tidak terlalu ingin mengenalnya lebih dalam. Sampai dimana ulangan sudah berlangsung seminggu----dan sebentar lagi berakhir. Dan pada saat hari terakhir itulah rasa tertarikku menyerbu hati dan otakku. Rasa keingintahuanku tentang dia semakin membuncah ketika melihatnya bermain basket pada saat claasmeeting setelah ulangan itu. Aku mulai sering memperhatikannya. Menorehkan namanya dalam buku ataupun kertasku. Aku memikirkannya. Membayangkan wajahnya. Dan selalu rindu padanya ketika libur sekolah---karena aku tak bisa melihatnya setiap hari.

Januari tiba. Awal semerter genap pun dimulai.
          Rasa tertarikku pada kakak kelasku tersebut semakin jauh saja. Melampaui batas sudah. Mungkin aku sudah mulai mencipta berbagai angan yang semu,yang takkan sanggup terwujud. Apa yang ku kagumi darinya? Simple! Aku suka senyumnya,caranya diam,matanya,setiap nada dari suaranya,dan dari situ aku hanya menilainya dia adalah orang yang benar-benar “cool” bagiku.
Rangkaian dariku tercipta untuknya,atas dasar karena dia :

Dirimu yang kini menghiasi setiap sudut ruang otakku
Dirimu yang kini menjadi satu semangat baru saat ku ada disekolah


Kamu…
Membuatku sabar hingga kini.
Ketika waktu berjalan sudah setengah tahun.
Dan selama itu pula aku hanyalah seorang pemuja rahasiamu
Tak pernah lebih dari itu.

Aku hanyalah pemuja rahasiamu yang tersenyum kala melihat kehadiranmu
Aku hanyalah pemuja rahasiamu yang tersipu malu kala kau tersenyum---nyatanya senyum itu tak terarah untukku.
Aku hanyalah pemuja rahasiamu yang sedih tatkala kehadiranmu tak kulihat disekolah.
Aku hanyalah pemuja rahasiamu yang sangat gugup bercampur senang saat bisa berdekatan denganmu---dalam radius 200 meter dari tempatku berada.
Aku hanyalah pemuja rahasiamu yang diam saat kau lewat didepanku---saat kau sudah mulai melangkah hilang---aku berdecak senang.
Dan,aku hanyalah orang yang mempunyai rasa kagum terhadap dirimu setelah disakiti orang sebelummu. Aku hanyalah orang yang mencintaimu dengan tembok besar diantara kita. Aku hanyalah orang yang memperhatikanmu dari kejauhan. Yang mencintaimu dalam diam, yang menyelipkan namamu dalam setiap doa. Aku adalah orang yang tak kau sadari kehadirannya. Sekalipun kau mengetahui perasaanku---tak pernah ku dapati kalau kau berusaha mencari tahu siapa aku---siapa orang yang menaruh rasa kagum itu.

Kala teman-temanmu mengetahui bagaimana perasaanku padamu
Ternyata kau hanya diam.
Jujur,aku bisa apa? Selain hanya tersipu malu kala mereka menggodaku dengan menyebut-nyebut namamu ketika aku lewat didepan kelasmu.

Aku adalah pemuja rahasiamu. Yang begitu dalam menaruh perhatian. Yang selalu menelitimu setiap harinya. Bagaimana kamu,style kamu. Selama enam bulan sudah ku lakukan ini. Menjadi pemuja rahasiamu.
Huft. Ingin ku akhiri ini. Tapi rasanya aku sulit untuk melenyapkanmu yang telah lama mengisi ruang kosong otakku. Hey…tapi sampai kapan…?
Kapan kau menyadari kehadiranku Muhammad Rezki Alzeera…?
Kakak kelasku yang ku kagumi sampai detik ini.


          Aku hanya bisa menuliskan itu dalam jurnalku. Yang dalamnya dihiasi dengan berbagai rangkaian kata-kata dan imajinasiku tentang dunia menulis. Aku sangat gemar menulis. Nyata bagiku---namun ku buat itu fiksi---semu bagi orang lain. Aku senang membaca novel-novel---menyenangi rangkaian dari kata-kata yang indah untuk dibaca.

Awal semester ganjil-tahun ke dua putih abu-abuku

          Pagi ini ku awali dengan berdoa “ Tuhan,semoga hari ini dan seterusnya akan indah.” Hampir setiap aku membuka mata itulah yang ku harapkan. Aku sangat bersyukur kala aku bisa masih bernafas saat ku terbangun dari mimpi. Mengapa? Karena aku takut untuk pergi sekarang. Pergi meninggalkan dunia ini membawa rasa cinta yang ku tujukan untuk dia : kakak kelasku. Aku mengidap kanker darah. Menyadari hal itu aku sangat bahagia kala aku masih bisa bernafas hari ini---ya,untuk hari ini. Aku menderita leukimia sejak di masa putih biru di tahun pertama. Namun,aku tak terkejut sama sekali mendengar diagnosa yang diberikan dokter untukku. Karena,ibuku juga mengidap leukimia dan sudah meninggalkanku cukup lama sejak aku kelas 3 SD. Ibuku yang sekarang adalah ibu tiriku. Aku tidak begitu canggung saat mempunyai ibu baru---karena,ibuku adalah sahabat dari almarhum ibuku dulu,yang juga berteman baik dengan ayahku. Aku dirawatnya sejak kecil---sejak ibuku mulai terbaring lemah di rumah sakit. Saat itu aku baru memulai putih merahku. Satu tahun lebih ibuku terbaring diruangan yang sepi itu,akhirnya Tuhan memutuskan untuk  mengakhiri penderitaan ibuku.
          Ayahku menikah dengan ibuku yang bernama Aliyandra Putri Rahayu pada saat aku kelas 6 SD. Aku memanggilnya “Momli”---dari kecil hingga saat ini. Dari pernikahan kedua ayahku ini,aku mendapatkan dua orang malaikat baru. Yang pertama adalah Shanazia Alzahra,dan jagoanku bernama Nugraha Shinazio Putra.

Back to putih abu abu-ku
          Ditulisanku ini---aku tak mau menggambarkan apakah aku mempunyai teman atau tidak. Aku hanya ingin berbagi bagaimana cerita putih abu abu-ku dengan dia---dia cinta yang baru. Sampai dimana kisah ini nantinya akan terhenti saat aku tak lagi bernafas. Aku sering merintih padaNya :

Tuhan…
Engkau berikan aku nyawa didunia ini---terima kasih!
Engkau berikan aku kehidupan yang layak
Kau berikan aku peran sebagai gadis leukimia---aku syukuri!
Kau berikan aku sejuta kelebihan dan kekurangan---aku sangat bersyukur!

Tuhan,aku sedang jatuh cinta
Bolehkah Engkau beritahu rasa ini padanya?
Pada dia Tuhan---orang yang ku cintai kini

Tuhan,Engkau tahu bagaimana sakitku
Bagaimana langkah terjal dalam hidupku
Aku pernah terpuruk dalam jurang kesedihan
Sampai dimana aku menemukan dia---diantara banyak orang.
Tuhan,apa dia yang Engkau kirimkan untukku?

Rindu Tuhan! Aku sangaaattt rindu!
Kala sehari saja aku tak melihat dia
Aku sudah cukup bahagia bisa menjadi pemuja rahasianya
Cukup disini aku membatasi diriku
Membatasi agar tak terlalu jatuh lagi
Agar tak sakit lebih dari leukimia ini

Tuhan…berikan aku hari yang indah…disisa nafasku ini.

          Banyak doa yang telah ku rapal. Agar tenang setiap membuka mata. Aku selalu merintih. Berdoa pada sang pencipta agar hariku selalu indah. Agar aku menikmati sisa waktuku di dunia ini dengan tenang dan bahagia. Salah satunya dengan hadirnya dia : Muhammad Rezki Alzeera.
          Dengan berawalnya tahun ajaran baru ini,semakin singkat saja waktuku untuk memperhatikannya diam-diam----untuk menjadi pemuja rahasianya. Karena tahun ini dia akan lulus---huft! Sedih rasanya bila membayangkan sosoknya tak lagi di depan mata.
          Hari ini disekolah seperti biasa aku hanya diam-diam memperhatikannya. Diam-diam menaruh rasa untuknya. Dan dengan jarak aku mengamatinya. Melihat senyumnya---mencoba ikut tersenyum kala senyumnya itu mengembang manis dibibirnya. Uh! Aku sangat menyukainya kala ia tersenyum. Dia adalah orang sangat misterius bagiku. Aku sangat suka dengan tipe laki-laki yang seperti ini. Bagiku menarik!

Dua bulan kemudian.

Tuhan… apa waktu yang Kau berikan hampir habis?
Nafasku sesak Tuhan.
Aku tak lagi bisa meraba kenyataan.
Kini aku terbaring lemah
Persis ditempat yang melahirkanku Kau jemput
Akankah kini aku lagi yang Kau jemput?

          Huhh….. sudah dua minggu aku dirawat dirumah sakit dimana ibuku dulu juga pernah dirawat---diruangan yang sama pula. Dan sudah selama itu pula berarti aku tak melihat “my beloved person” : kak rezki! Selama aku dirumah sakit teman silih berganti mengunjungiku---juga kakak kelasku. Namun,kecewanya hati kala yang ditunggupun tak kunjung datang menyapaku seperti yang lainnya lakukan. Aku menganggapnya wajar. Karena ini sudah memasuki masa serius persiapan untuk ujian akhir---dimana nanti ia akan lulus. Mungkin saja saat ini ia sedang belajar. Sedang les disekolah atau dibimbel atau juga dirumah. Atau sedang try out,atau atau atau apapun yang hanya bisa ku terka-terka tanpa pernah ku ketahui yang sesungguhnya. Huft…melelahkan.
          Menjadi orang yang menderita leukimia ya memang cukup menyusahkan. Daya tahan tubuhku menurun drastis. Tapi,apa dayaku? Aku hanya bisa mensyukuri jikalau saat ini aku masih bernafas---masih bisa menuliskan ini.
          Genap 1 bulan sudah aku mendiami ruangan ini. Kondisiku sudah jauh lebih baik dibandingkan 3 minggu yang lalu saat pertama kali aku dibawa kerumah sakit ini dengan kondisi kritis dan koma selama 1 hari penuh. Aku sudah diperbolehkan pulang kerumah. Namun aku dilarang untuk sekolah. huh….sebeeeellllll!!!!!!!!
          Saat ini aku hanya dirumah berdiam diri. Bercerita di laptopku ini. Membosankan ! sampai dimana saat aku sendirian dirumah,ada yang mengetok pintu rumahku.
          “ tok…tok..tok… assalamu’alaikum… Zaa…”. Aku mengenali suara itu,namun aku tidak yakin bahkan merasa tak mungkin. Dengan lambat aku berjalan menuju pintu depan untuk membukakan pintu.
          “ wa’alaikumsalam… sebentar” jawabku sambil malas berjalan menuju pintu.
Betapa terkejutnya aku saat aku membukakan pintu ternyata dihadapanku saat ini datang dia yang selama ini namanya terselip di doaku,yang selama setengah tahun lebih aku kagumi. Dia….
          “ haii ! Abbiezahira Prisilia kan? Aku Rezki Alzeera.” Dia memperkenalkan diri padaku. Oh! Betapa gugup dan rasanya tubuhku diatas angin melayang saat orang yang kuharapkan datang selama ini---akhirnya benar-benar datang,dan itu nyata! Bukan hanya angan atau mimpi belaka.
          “ oh,iya saya Bee. Eh,Abbiezahira Prisilia. Senang bertemu kak Rezki. Mari masuk kak” ajakku manis.
Diapun masuk mengikuti langkahku dibelakang. Jujur,aku sangat gugup! Uh! Sampai di ruang tamu aku mempersilahkan ia duduk. Aku membuatkan the untuknya,dan barulah ia memulai pembicaraan dengan gaya cool-nya.
          “ Bee… kamu yang nulis ini yah?” ia mengeluarkan selembar kertas usang dari kantong baju seragamnya---dan menyodorkannya padaku.
Aku membukanya dan membaca isi kertas itu. Aku sangat terkejut! Ternyata itu adalah bagian dari rangkaian kata-kataku untuknya---yang dulu pernah kutulis lalu ku tinggalkan begitu saja diperpustakaan sekolah. aku malu. Dan bingung harus menjawab apa. Aku rasa pipiku kini sedang merah merona antara merasa malu karena ketahuan telah menaruh rasa untuknya dan senang atas hadirnya dia kini didepan mataku. Dengan jarak yang begitu dekat. Dan nyata!
          “ iya.. ini tulisan saya kak. Maaf saya lancang” ku pasang raut wajah malu dan penuh penyesalan. Tapi ia malah tersenyum lalu berkata
          “ bee,semua orang berhak mengagumi dan menaruh rasa pada orang yang ia inginkan. Ia bisa menyimpannya. Bisa pula mengungkapkannya. Aku menemukan kertas ini dibuku yang kupinjam diperpus. Aku melihat diatas kertas ini berlambangkan mahkota dan kata ‘Bee’ dan di akhir kertas ada namaku walaupun kau singkat menjadi ‘kakak kelasku MRAlzeera’. Kau tahu Bee? Sejak ku temukan dan membaca isi kertas itu. Aku mencarimu diam-diam. Sampai dimana,aku mengetahui bahwa mahkota dan kata bee itu adalah artinya Queen Bee : itu kamu! Saat ku datangi kelasmu,ku cari kamu. Ternyata kamu dirumah sakit Bee. Maafkan aku tak sempat menjengukmu. Aku sangat sibuk saat itu. Bee…mengapa semua rasamu untukku hanya kau pendam? Dan hanya kau beritahu pada setiap lembar kertas itu? Apa kau tak berniat untuk menemaniku? Menjadi matahari disetiap hariku?” ungkapnya dengan serius.
Aku sangat speechless mendengarkan kalimat-kalimat yang dia nyatakan didepanku. Namun segera ku jawab
          “hmm…aku gadis pengidap leukimia kak. Aku hidup takkan lama. Aku jatuh cinta dengan kakak dan hanya bisa diam. Karena kau tak mau merasakan sakit yang melebihi dari apa yang ku derita saat ini. Aku tak mau merasakan sakit hati lagi. Dan aku tak mau mengecewakan kakak seandainya mimpiku bersama kakak terwujud. Maafkan aku kak..menaruh rasa yang tak pantas untuk ku biarkan hidup. Namun,biarkan aku menjadi orang yang mengagumi kakak sampai dimana detak jantungku terhenti,dan nafasku tak lagi berhembus.” Ucapku lirih.
          “ Bee…aku mencintaimu ! sejak aku melihatmu tersenyum di perpus. Sejak senyummu itu membayangiku. Dan ku temukan ungkapanmu untukku. Sungguh,sempurna seperti apa yang ku bayangkan. Ternyata rasaku sama sepertimu. Hanya saja,mungkin kau lebih dulu menaruh rasa untukku. Sedangkan aku menaruh rasa padamu saat aku melihatmu di perpus sendirian membaca,lalu menulis sesuatu dibukumu,kau tersenyum manis. Sungguh! Aku mencintai itu!” ungkapnya tegas dan penuh arti.
Aku terdiam dan bingung seketika harus bagaimana. Harus apa lagi? Kini,orang yang ku harapkan ternyata juga mencintaiku sama seperti aku dan mimpi yang selama ini semu. Namun,seketika itu pula aku merasakan kepalaku sangat sakit yang membuatku tak sadarkan diri.

2 jam setelahnya
          “sayang,my queen bee….bangun nak.. ini momli” sayup-sayup ku dengar suara ibu tiriku itu.
          “momli….bantu aku bangun” rintihku pelan.
Ibuku pun membantuku untuk duduk dan minum segelas air. Aku merasakan hawa yang sangat ku kenal. Ya! Aku diruangan yang sama seperti satu bulan yang lalu. Huft.. rumah sakit.
          “bee…kamu sudah sadar? Maafkan aku jika perkataanku tadi salah dan membuatmu pingsan selama 1 jam lebih. Aku sangat menyesal. Maafkan aku.” Suara my beloved person merdu ku dengar.
          “iya kak.. ini bukan salah kakak. Aku sudah biasa begini. Merasakan sakit tak pada waktunya. Kakak tidak salah.” Jelasku padanya.
          “ iya nak Rezki. Tidak apa-apa,ini bukan hal yang baru untuk kami ataupun Bee sendiri. Ia memang sering pingsan. Bukan salah nak Rezki” ayahku berucap pada calon menantunya *hihihihihi*

Sejak aku dirawat lagi dirumah sakit dia sering menemaniku diruangan yang sangat ku benci itu. Ia selalu datang setiap hari untukku. Akupun tak lagi menjadi pemuja rahasianya. Karena rahasiaku sudah terbongkar. Hehehe! Namun,Tuhan sepertinya merencanakan hal yang melenceng dari rencanaku. Bahagia di akhir waktuku. Tapi ternyata tidak. Aku justru sakit parah di sisa waktuku. Kak Rezki mengetahui apa yang ku tulis ini. Ia sudah membacanya dan ia sering membantuku untuk mengetikkannya,sementara aku mendiktenya.

Tuhan…
Terimakasih atas nikmatMu dalam segala wujud didunia ini untukku
Jaga dirinya Tuhan saat Kau menjemputku
Untuk damai bersama Ibundaku..



MRAlzeera :
          Itulah tulisan terakhir dari malaikat hatiku Abbiezahira Prisilia. Malaikatku yang kini sedang disisiNya. Sedang berada dikedamaian menemui ibunda tercinta. Menemui sang khalik. Tulisan ini biarlah aku yang melanjutkannya-mengakhirinya. Biarlah aku yang meneruskannya dan merangkainya dalam bingkai cerita bahagia.
          Begitu senang hati ini tatkala bisa menemani yang selama ini ku cintai. Menemaninya disisa waktunya yang singkat. Kini ia telah pergi. Putih abu abu-nya terhenti di tahun kedua. Bertepatan aku sudah hampir lulus dari masa itu. Tuhan menciptakannya untukku. Untuk menemaniku kala terpuruknya situasi batinku. Aku menemukannya diwaktu yang tepat. Dikala ia bermimpi sempurna dan aku mampu mewujudkan itu.
          Satu bulan waktu yang ku jalani dengannya. Bersama dia malaikat hatiku.

Abbiezahira… kita sudah melewatinya…
Kita sudah pernah bahagia didunia
Kita sudah sama mewujudkan mimpi itu Bee..
Tenangkah kau disana sayang?
Aku merindukanmu Queen Bee
Semoga kita diberikan waktu lagi untuk bersama
Mungkin dalam dimensi yang berbeda
Ataupula dalam semu belaka
Ah…yang penting aku sudah membuatmu bahagia
Bisa berbagi kasih sayang denganmu disisa waktumu
My beloved Bee… aku mencintaimu dalam hati ini,tanpa batas apapun!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar